Kamis, 05 Februari 2015

Peran Informatika dan Telekomunikasi dalam industri Kreatif


Kehidupan era sekarang jauh berbeda dengan dahulu. Jaman sekarang apapun selalu dikaitkan dengan yang namanya IT. Melalui keajaiban IT, kehidupan manusia sudah berbelok 180 derajat. Sekarang, ingin belanja saja tidak usah berkeringat dan berdesakan di pasar. Cukup nyalakan hp atau komputer untuk berbelanja. Berinteraksi dengan teman pun cukup menggunakan media sosial yang banyak ditawarkan mulai dari facebook, twitter, google+, dan lain sebagainya.

Sebagai manusia Indonesia yang kreatif, harus berpandai-pandai memanfaatkan teknologi informatika dan telekomunikasi ini. Pemanfaatan teknologi informatika ini bisa melalui promosi suatu produk. Seorang bisa berjualan secara online. Menawarkan hasil karyanya dalam toko online atau melalui media sosial.

Dulu ketika seorang pelaku industri kreatif seperti para penyanyi, bingung mempromosikan lagu barunya. Kini mereka tak perlu lagi pusing. Dahulu mereka hanya bisa promosi melalui media televisi. Dengan adanya perkembangan informatika dan telekomunikasi, mereka yaitu para penyanyi bisa mempromosikan lagunya dengan cara menawarkannya sebagai nada dering ataupun nada tunggu. Mereka bekerja sama dengan para pemilik provider untuk membantu promosi lagu mereka. 

Peran informatika dan telekomunikasi lainnya bisa dilihat dari maraknya iklan-iklan toko online yang menawarkan diskon dari para provider. Sebagai contoh, dihari tertentu, dengan menukarkan poin dari kartu provider, kita dapat diskon tambahan saat membeli barang. Hal itu dilakukan sebagai bentuk promosi dan penglaris. Mereka yaitu pemilik toko online dan pemilik provider melakukan hubungan simbiosis mutualisme. Mereka saling menguntungkan. Disatu sisi, toko online tersebut laris manis, dan disisi lain, para pengguna kartu provider akan makin bertambah dengan adanya promosi tersebut.

Industri kreatif tak hanya seputar toko dan para penyanyi saja. Para pelaku usaha seperti penerbit pun sekarang berlomba-lomba membuat versi online. Kehidupan memang sudah berubah. Sekarang, orang untuk meluangkan waktu membuka koran sudah amat sangat terbatas. Mereka lebih memilih duduk manis membuka gadget mereka. Hal itulah yang dilirik oleh para pelaku usaha penerbit. Mereka membuat koran online. Sekarang hampir semua koran cetak mempunyai versi onlinenya. Dan memang, pembuatan koran online terbukti jitu meningkatkan jumlah pembaca.

Perfilman Indonesia yang dulu kehilangan taringnya di negara sendiri, sekarang mulai menjadi tuan rumah. Itu tak lepas dari peran perkembangan informasi dan telekomunikasi. Para sineas muda memanfaatkan kecanggihan IT dalam pembuatan dan promosi filmnya. Trailer film tak hanya ditayangkan di televisi, namun bisa dilihat melalui youtube.

Bahkan sekarang Raditya Dika secara kreatif tiap minggunya mengunggah sinetronnya di youtube. Dia lebih memilih youtube daripada televisi sebagai penayang. Tak ada yang pernah berfikir menayangkan sebuah sinetron bersambung lewat youtube. Hal unik itulah yang dibidik oleh Raditya Dika dkk. Kekreatifan mereka memanfaatkan IT memang tak bisa dipungkiri lagi. 

Mengunduh dan mengunggah file, lagu, bahkan film bisa secara bebas dilakukan lewat fasilitas internet. Bahkan sekarang tak usah pusing ketinggalan acara televisi. Melalui internet, kita dapat melihat televisi dimanapun kita berada. Bisa melalui live streaming atau tayangan ulangnya yang diunggah.

Berbicara masalah pesatnya kemajuan IT memang tak akan pernah habis. Tiap tahun perkembangannya sangat pesat. Bahkan pemerintah pun sekarang memanfaatkan IT ini dalam setiap bidang. Mulai dari pembayaran pajak, teleconfrence, dalam dunia pendidikan, dan sebagainya. Entah bagaimana jika tanpa IT. Mungkin kita masih harus antri panjang hanya untuk mengambil uang atau transfer. Kartu elektronik sekarang sudah banyak beredar. Bahkan pemerintah sedang menggalakan program uang elektronik. Kemajuan IT memang sudah sangat pesat. Tak heran jika industri kreatif negara kita pun maju pesat.

Tanpa adanya sokongan dari pemerintah, perkembangan IT di negara kita pun tak bisa pesat seperti ini. Kita patut bersyukur hidup di negara demokrasi yang bebas mengeluarkan pendapat. Apa jadinya jika negara kita komunis. Mungkin kita tak bisa sharing secara bebas di media sosial. Mari sebagai generasi penerus bangsa, kita dukung peran aktif informatika dan telekomunikasi untuk kemajuan bangsa. 

Tayu, 5 Febuari 2015




Tidak ada komentar:

Posting Komentar