Sabtu, 30 Mei 2015

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MAPEL BAHASA JAWA

Setiap orang pasti memiliki karakter. Entah itu baik maupun buruk. Karakter yang sering kali disebut juga sebagai sifat atau watak itu haruslah dibina pada jalur yang tepat. Generasi muda kita yaitu para anak-anak Indonesia haruslah memiliki karakter yang baik. Tempat untuk membina karakter anak-anak kita itu bisa di rumah melalui keluarga, lingkungan luar melalui pergaulan, dan sekolah melalui para guru dan teman-temannya.

Pembangunan karakter anak menuju hal yang positif haruslah didukung oleh semua pihak baik itu orang tua maupun lingkungan sekitarnya. Karakter anak akan baik jika di lingkungan mereka terpapar hal-hal yang baik. Lain halnya jika di sekeliling mereka adalah lingkungan yang negatif. Untuk itu, peran semua pihak diperlukan dalam pembinaan karakter anak.

Dalam mata pelajaran bahasa Jawa tercermin pendidikan karakter. Dari karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, dan semangat kebangsaan. Berikut cerminan pendidikan karakter pada mapel bahasa Jawa.

Religius

Mengawali pembelajaran, pastinya selalu berdoa. Berdoa itulah cerminan karakter religius. Disisi lain, karakter religius bisa tercermin lewat kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah seperti acara-acara keagamaan.

Jujur

Penerapan karakter jujur, tercermin saat pembelajaran. Meliputi kegiatan pengambilan nilai yang membiasakan anak untuk tidak mencotek.

Toleransi

Guru menggiring siswa agar mau menghargai pendapat temannya. Karena menghargai pendapat dari temannya itulah otomatis karakter toleransi tercermin dalam diri siswa.

Disiplin

Guru kerap kali memberikan tugas pada anak. Baik itu tugas terstruktur maupun tidak terstruktur. Guru memberikan jangka waktu agar tugas dikumpulkan tepat pada waktunya. Hal itu akan menggiring anak berlaku disiplin.

Kreatif

Dalam pembelajaran bahasa Jawa, kreatifitas anak diperlukan. Materi yang perlu kreatifitas anak tersebut amatlah banyak seperti apresiasi sastra seperti menulis geguritan, cerkak, pacelathon, hingga bercerita. Empat aspek bahasa yaitu menyimak membaca, berbicara, dan menulis memerlukan kreatifitas.

Mandiri

Kemandirian siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa tercermin ketika guru memberikan tanggung jawab tugas secara individu. Baik mencari sumber belajar selain dari guru maupun kemandirian ketika mengerjakan tugas.

Rasa Ingin Tahu

Materi bahasa Jawa banyak yang mendorong siswa penasaran. Mereka ingin tahu berbagai hal. Misalnya materi cerita pewayangan, legendha, cerita rakyat, dan masih banyak lagi.

Semangat Kebangsaan

Semangat kebangsaan pada mata pelajaran bahasa Jawa bisa dilihat dari mereka antusias mempelajari aksara Jawa, pewayangan, geguritan, kawruh basa, unggah-ungguh basa, masih banyak lagi. Kesemua materi tersebut adalah kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar