Senin, 27 April 2015

LOMBA GURU 2015 (2)

Senin, April 27, 2015 0 Comments
Kabar gembira bagi pengawas dan guru seluruh Indonesia. Kabar terkait dengan adanya lomba guru dan pengawas tingkat nasional. Lomba berupa penulisan best practice guru atau pengawas. Lomba ini diselenggarakan oleh P2TK Dikmen.

Lomba penulisan best practice ini tahun kemarin juga sudah pernah diselenggarakan. Persyaratan mengikuti lomba ini adalah sebagai berikut.

  1. Peserta adalah guru atau pengawas sekolah pendidikan menengah
  2. Naskah yang dikirim belum pernah menjadi juara atau dikirim ke tingkat nasional
  3. Peserta juara I,II, dan III dalam jangka waktu tiga tahun terakhir tidak boleh ikut serta dalam lomba.
  4. Penulisan dilakukan oleh perorangan.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar yang kami unduh dari situs resmi P2TK Dikmen.



Jumat, 24 April 2015

ARTIKEL ILMIAH POPULER KARYA PERTAMAKU YANG DIMUAT JATENG POS

Jumat, April 24, 2015 7 Comments
Alhamdulillah, akhirnya artikel ini dimuat juga. Meski hanya koran lokal tapi rasanya cukup membuat hati gembira. Artikel ini dimuat oleh Jateng Pos pada tanggal 23 April 2015. Artikel yang berjudul "Resolusi Guru di Hari Pendidikan: Mari Menjadi Guru "Go Blog"" ini pernah saya kirim ke koran nasional Kompas. Akan tetapi, kompas memang koran besar dan opini yang dimuat pun harus sekitar berita yang terkini. Mungkin karena artikel ini saya kirim jauh sebelum Hardiknas.

Tapi kompas juga bagus. Redakturnya memberi masukan-masukan yang membangun. Setelah melalui editing, akhirnya artikel yang sama aku coba kirim ke Jateng Pos. Artikel ini kukirim via email opinipatipos@gmail.com. Redaktur Jateng Pos biro Pati ini juga ramah. Terima kasih telah memuat artikelku.

PATI : LOMBA SISWA BERPRESTASI TK SMP

Jumat, April 24, 2015 0 Comments
Dalam rangka memeriahkan hari pendidikan nasional, dinas pendidikan kabupaten Pati mengadakan berbagai lomba. Lomba OSN, FLS2N, MAPSI, dan yang terakhir adalah siswa berprestasi. Lomba siswa berprestasi ini diadakan pada hari Rabu dan Kamis tanggal 22-23 April 2015. Lomba diikuti oleh seluruh SMP di wilayah kabupaten Pati.

Sekolah di wilayah Pati ini, khususnya jenjang SMP kurang lebih sekitar 50. Lomba siswa berprestasi ini meliputi penilaian akademik (tertulis), wawancara sikap dan kepribadian, wawancara tentang kepemimpinan, pidato, keterampilan komputer, dan keterampilan pilihan.

Lomba hari pertama dimulai pukul 8 pagi dan berakhir sekitar pukul 4 sore. Lomba hari pertama meliputi tes akademik, wawancara, dan pidato. Sedangkan hari kedua meliputi lomba keterampilan komputer dan pilihan. Keterampilan pilihan ditawarkan berupa seni musik, seni tari, hasta karya, dan penemuan di bidang elektronika.

SMP N 1 Cluwak mengirimkan dua perwakilan, yakni satu perempuan dan satu laki-laki. Kedua perwakilan tersebut adalah Apria Ajeng dan Andrew Arya. Kedua anak tersebut diharapkan mampu membawa nama baik SMP N 1 Cluwak di wilayah Kabupaten Pati.

Selasa, 21 April 2015

SMP N 1 CLUWAK : PEMILIHAN "KANG MAS MBAK YU" MEMERIAHKAN HARI KARTINI

Selasa, April 21, 2015 0 Comments
SMP N 1 Cluwak ikut memeriahkan hari jadi ibu Kartini. Kartini yang menjadi simbol wanita Indonesia ini begitu dihargai. Tak hanya di SMP N 1 Cluwak saja yang ikut memeriahkan hari Kartini ini. Hampir sebagian besar sekolah-sekolah memeriahkan hari Kartini dengan berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan yang diadakan pun beraneka ragam.

SMP N 1 Cluwak memperingati hari Kartini ini dengan mengadakan pemilihan "Kang Mas" dan "Mbak Yu". Tiap kelas mengirimkan perwakilan anak laki-laki dan perempuan sebagai calon "Kang Mas Mbak Yu".

Perlombaan ini selain menilai penampilan dari para peserta, juga pengetahuan yang dimiliki. Pertanyaan yang ditujukan bagi peserta seputar RA Kartini dan sekolah adiwiyata. Kenapa pengetahuan sekolah adiwiyata diikut sertakan? Karena, tahun ini SMP N 1 Cluwak menjadi salah satu sekolah yang mengikuti verifikasi sekolah adiwiyata. Jadi, anak dinilai sejauh mana mereka paham, mengerti, dan peduli terhadap lingkungan sekolah.

Pengumuman Kang Mas Mbak Yu ini direncanakan pada tanggal 2 Mei 2015 mendatang bertepatan dengan hari pendidikan nasional.

SELAMAT HARI KARTINI..........

Senin, 20 April 2015

TENTANG AKU

Senin, April 20, 2015 5 Comments
Assalamua'alaikum...
sugeng rawuh...
Tak banyak hal menarik yang bisa digali dari aku. Aku hanya seorang ibu rumah tangga yang menjalani karir sebagai PNS di salah satu SMP di wilayah Kabupaten Pati. Aku lahir dari sepasang suami-istri dari keluarga sederhana. Bapak dan ibu sama-sama pedagang di Pasar Tayu (pasar yang ada di Kecamatan Tayu). Lahir pada 6 Juni 1987. Perjalananku sampai jadi sekarang tidaklah singkat. Penuh berjuangan dan pelajaran yang berharga.

Dimulai dari perjalanan pendidikanku ya? Aku bersekolah di SD N 1 Tayu Wetan 1, ketika itu prestasiku sedang-sedang saja. Peringkatku 10 besarlah. Ketika lulus SD, orang tua menghendaki supaya aku sekolah di pesantren karena nilaiku di sekolah diniyah gak kalah jelek. Aku sering mendapat juara 1. Namun, berhubung aku ingin sekolah dengan teman-temanku waktu SD, aku menolak. Akhirnya orang tua pun menyutujui aku sekolah di SMP. Aku melanjutkan di SMP N 1 Tayu. Di sana, peringkatku juga biasa-biasa saja, tiap tahun ikut 10 besar. Selama sekolah di sana, aku selalu berada di kelas unggulan.

Menginjak kelulusan, jujur ketika itu aku berada pada masa puber. Malas belajar dan lebih banyak bermain. Terbukti ketika pengumuman hasil Ujian Nasional, NEMku hanya 42,57. Aku ketika itu menyesali perbuatanku karena malas. Padahal waktu itu aku juga punya mimpi untuk bersekolah di SMA paling favorit di Pati, yaitu SMA N 1 Pati. Pendaftaran siswa baru dibuka, dengan modal nekat aku pun ikut mendaftar bersama temen-temen sekelasku. Kami berangkat sekitar 20 orang dari Tayu menuju SMA 1 Pati. Nem terendah dari temen-temenku yang berangkat ada 5 orang termasuk aku. Ketika hari terakhir pendaftaran aku sungguh-sungguh berterimakasih, sebab kami berdua puluh semuanya diterima.

Masa SMA aku jalani penuh dengan kebahagiaan. Betul memang masa SMA masa paling bahagia. Peringkatku selalu 5 besar. Aku selama 3 tahun dapet beasiswa dan cukup untuk nambah uang jajan. Aku lulus dengan nem 25,51 cukup baik lah dengan nilai yang tidak ada yang 7. Aku mulai mendaftar ke perguruan tinggi. Ikut SPMB dan Alhamdulillah diterima di Universitas Negeri Semarang. Masa kuliah aku lampaui hanya 3 tahun 5 bulan. Itu pun ketika masa skripsi q sudah bekerja di SD Islam Al Azhar 25 Semarang sebagai guru bahasa Jawa.

Ijazah pun sudah ditangan dan aku masih di Al Azhar. Namun, keinginan untuk menjadi PNS muncul. Akhirnya, aku mengundurkan dari Al azhar dan ikut tes CPNS. Ketika itu aku cuma modal nekat mengundurkan diri. Padahal di sana gajiku sudah lumayan. Surat pengunduran diriku dibalas dan aku diminta tetap sampai tengah akhir tahun pelajaran. Ketika mengikuti tes cpns posisiku di Al azhar sudah tidak wajib. Akhir tahun, keluar pengumuman cpns, dan Alhamdulillah aku diterima. Aku termasuk 5 orang yang mengalahkan 45 orang peserta lainnya. Jujur sejujur-jujurnya dan demi Allah, aku lolos 100% tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.

Sampai akhirnya pada tahun 2010 aku mulai bekerja di SMP N 1 Cluwak sampai sekarang. Hingga punya suami Agus Suryana, ST dan putraku Arsakha Abid Nararya. Semua memang karena doa dari Ibuku...
Begitulah kisahku, dan selamat membaca blogku ya...

ARTIKEL "CINTAKU SEBAGAI WALI KELAS" JUARA 3

Senin, April 20, 2015 0 Comments
Alhamdulillah, hari ini Senin tanggal 20 April 2015 dapat kabar kalau artikel "Cintaku Sebagai Wali Kelas" yang saya ikutkan dalam lomba blog untuk guru dan orang tua yang diselenggarakan oleh www.sekolah-akhlak.com dan motivatorkreatif.wordpress.com beberapa waktu lalu mendapat juara ketiga.

Pengalaman menjadi wali kelas yang aku kirim dalam lomba tersebut memang sangat melekat dihati. Pengalaman yang membuatku jauh lebih dewasa dari sebelumnya. Lewat pengumuman yang diunggah langsung oleh penyelenggara yaitu https://motivatorkreatif.wordpress.com/2015/04/20/inilah-5-pemenang-lomba-menulis-mendidik-dengan-keteladan-dan-cinta/ saya mendapat kabar gembira ini. 

Semoga ini menjadi awal yang baik. Artikel-artikel berikutnya yang terlahir dari pemikiran saya juga bisa dimuat dalam surat kabar atau majalah. Amin...

Jumat, 17 April 2015

BEBASAN LAN SALOKA

Jumat, April 17, 2015 0 Comments
Posting kali ini bu Linna akan membahas tentang bebasan dan saloka. Bebasan dan Saloka sebetulnya sama yaitu paribahasa yang penggunaannya menggunakan kalimat kiasan. Bebasan diumpamakan tingkah laku. Saloka diumpamakan orang.

Bebasan lan saloka sejatine padha tegese yaiku unen-unen kang gumathok sing ajeng panganggone lan ukarane nganggo pepindhan.
gumathok tegese tembung-tembunge ora kena diowahi kanthi nganggo tembung liya.
Pepindhan tegese ukarane ora lugu ananging nganggo pangumpamaan.

Berikut contohnya. Contoh ini bu Linna dapat

Bebasan
kang diumpamakake kahanan utawa tindak-tanduk

tuladha:
nabok nyilih tangan = nggawe cilaka lumantar wong liya
idu didilat maneh = njabel gunem kang wis metu
endhas gundhul dikepeti = wis kepenak ditambahi kepenak
lsp


Saloka
kang diumpamakake wong

tuladha:
bathok bolu isi madu= uwong sing laire rekasa ananging duwe kaluwihan
Kebo kabotan sungu= uwong kang duweni anak akeh
gajah ngidak rapak = uwong kang ngidak wewalerane dewe
lsp

Senin, 13 April 2015

ADIPATI PRAGOLA PATI I

Senin, April 13, 2015 0 Comments
Adipati Pragola I

Nalika Pati dipimpin Ki Ageng Penjawi, wilayah Mataram sing dipimpin Ki Ageng Pemanahan drajate padha sangisore Sultan Hadiwijaya. Ki Ageng Penjawi duwe putra loro. Sing wadon jenenge Rara Sari bojone Panembahan Senapati Raja Mataram lan entuk gelar Kanjeng Ratu Mas. Dene sing anak lanange jenenge Raden Sidik utawa Raden Wasis sing bakale dadi Adipati Pati gantikake bapake.
Wiwit cilik, Raden Sidik duweni kaluwihan beda karo cah-cah liyane sing saumurane. Raden Sidik kuwi mripate bening, pinter, lan duwe ilmu kanuragan, uga pinter nunggang jaran. Kaluwihan sing diduweni kuwi amarga gemblengane bapak lan ibune. Tuladhane, saben Ki Ageng Penjawi lunga, oleh-oleh kanggo Raden Sidik dudu klambi utawa dolanan. Nanging, buku-buku sing duweni manfaat. Raden Sidik seneng maca buku ilmu pengetahuan, seni budaya, lan agama.
Nalika enom, Raden Sidik kerep latihan nunggang jaran supaya bisa kaya bapake. Saben wulangane gurune mesthi digatekake. Carane gunakake tombak karo nunggang jaran bisa dikuasai cepet. Gurune uga marai ilmu kanuragan, Miturut sejarah, Adipati paling misuwur yaiku Adipati Wasis Jayakusuma. Dheweke wani, ksatria, lan sekti mandraguna.
Panembahan Senapati Raja Mataram krungu yen Adipati Wasis Jayakusuma sakti mandraguna. Dheweke diutus bantu Mataram perang nglawan Madiun. Ing perang, Wasis Jayakusuma nglawan musuhe tanpa rasa wedi. Senjata kaya tombak, pedang, lan keris ora tedas ing awake. Kulite ora ana tatune babar blas. Akhire Madiun nyerah. Sawise rampung nglasenakake tugas, Adipati Wasis Jayakusuma nunggang jaran menyang Mataram nglapor ing Panembahan Senapati lan nyerahna bandha sing wis direbut termasuk Putri boyongan Rara Ayu Retno Dumilah.
Kadipaten Pati nalika dipimpin karo Adipati WAsis Jayakusuma aman, tentrem, lan makmur. Rakyat Pati saben dinane kerja banting tulang kanggo urip. Daerah Pati kuwi subur. Lemahe cocok kanggo tetaneman. Adipati kerep mubeng ana ing desa-desa supaya bisa cedhak karo rakyate.
Nalika ing Dusun Kemiri, Adipati Wasis Jayakusuma kaget entuk laporan ana wong wadon, Rara Suli jenenge meteng ora duwe bojo. Ana kabar yen sing metengi kuwi bangsa alus jin utawa gendruwa. Wetenge Rara Suli saya gedhe. Adipati Wasis Jayakusuma akhire ngundang Lurah Dusun Kemiri, bapak ibuke Rara Suli, lan Rara Suli mara ing pendapa omahe. Miturut Adipati, Lurah Dusun Kemiri melu tanggung jawab. Merga dadi pemimpin kudu bisa ngerti saben masalah sing muncul banjur cepet-cepet dislesekake. Wong tuwane Rara Suli uga salah. Merga duwe anak wadon ora bisa jaga anake. Rara Suli keweden ngadep Adipati Wasis Jayakusuma. Awake gemeter. Akhire Adipati mutusake Rara Suli pindah ing kaputren kadipaten Pati.
Wetenge Rara Suli wis arep brojol. Nanging, durung ana sing ngerti sapa bapake. Adipati Wasis Jayakusuma kelingan karo gurune ing Pulo Mandalika sing jenenge Ki Ajar Pulo Upih. Adipati lunga nemoni Ki Ajar kuwi kanggo njaluk piweling masalah sing lagi diadepi Rara Suli.
Ki Ajar Pulo Upih yaiku guru spirituale Adipati Wasis Jayakusuma. Ilmune ora ana sing bisa nandingi. Ilmu kuwi dudu kanggo dipamerke nanging, digunakake kanggo sing becik. Ki Ajar wonge sabar, arif, lan wijaksana. Adipati lan Ki Ajar katon akrab banget kaya bapak lan anak. Sadurunge Adipati ngomong, Ki Ajar dhisiki ngomong yen Pati lagi gawat. Miturut trawangane, guwa Gunung Patiayam dipanggoni karo manungsa sing bebayani.
Ing jero ati, Adipati batin apa hubungane karo metenge Rara Suli? Ki Ajar nambah maneh yen ngadepi kahanan gawat, Adipati ora perlu wedi kudu kuat, lan cedhak karo Gusti Allah njaluk petunjuk supaya ora kena bebaya. Sawise paham karo wejangane Ki Ajar, Adipati bali mulih ing Pati.
Adipati banjur lunga menyang Gunung Patiayam kanggo nylesekake masalah. Dalan kanggo mara ing Gunung Patiayam bebayani. Kiwa dalan akeh jurang. Akeh wong sing kondho yen Gunung Patiayam kuwi daerah sing paling angker ing Pati. Yen nekat mlebu guwa Patiayam, ora bisa metu maneh. Neng jero guwa ana dalan loro. Kira-kira 100 meter saka njabo. Yen salah dalan, berarti ana pilihan yaiku slamet lan bisa bali mulih utawa mati ing jero guwa.
Adipati Wasis Jayakusuma wis tekan ing ngarep guwa. Adipati mambu manungsa ing jero guwa. Bajur Adipati ngundang wong kuwi nganti ping pindho nanging ora gelem metu..Karo kekuatane, Adipati bajiri guwa. Akhire, wong kuwi metu saka guwa. Wong asing kuwi jenenge Baron Sakeber. Jelas kuwi dudu wong Pati. Baron Sakeber nantang gelud Adipati Wasis Jayakusuma. Akhire wong lorone gelud. Baron Sakeber gawa senjata pedang. Nanging, Adipati ora gawa apa-apa. Akhire dianakake adu kasekten merga ora ana sing kalah lan menang.
Baron nuncepake pedang ing Adipati, ananging ora apa-apa. Uga mangkono sewalike. Adipati nantang Baron adu kasekten nyemplung laut. Rombongan bareng-bareng mangkat neng Laut Blenderan Gunung Clering. Wong loro karone nyemplung bareng. Sing padha ndelok melu deg-degan ngenteni sapa sing bakal menang. Prajurit Pati bengok-bengok seneng ndelok Baron Sakeber ora kuwat maneh. Ora let suwe, Adipati uga wis katon. Prajurit Pati padha was-was yen Adipati seda. Nanging, kahanan dadi rame nalika Adipati ora apa-apa. Baron nyerah lan ngakoni kekuatane Adipati. Kanggo bukti, Baron nyerahake pedang, tameng, lan kere. Prajurit Pati padha ngusulke supaya Baron diukum . Nanging, Adipati kuwi arif lan wijaksana dadine Baron Sakeber diampuni. Nanging, yen nglakoni kaluputan maneh, dheweke bakal diukum. Akhire, rombongan bali mulih.
Saiki Baron dadi abdi Kadipaten Pati. Dheweke dadi juru taman. Tugase ngrawat taman kaputren lan ngurusi jarane Adipati.wiwit ana Baron, taman dadi endah lan jaran-jaran dadi sehat. Jaran Adipati diwenehi jeneng Juru Taman. Jaran juru taman rupane ireng, dhuwur, lan mlayune banter kaya kilat.
Sawijining dina Adipati diutus ing Mataram ngadep Panembahan Senapati. Adipati nyerahna taman lan jarane karo Ki juru taman rong dina rong bengi nganti dheweke mulih. Adipati mangkat nunggang jaran dhewekan. Ing Mataram, Adipati ditrima Panembahan Senapati. Senapati bingung, merga Adipati tekane cepet banget. Utusan sing dikongkon ngandhani Adipati wae durung bali, nanging Adipati wis tekan mataram.
Ana ing pertemuan, senapati crita yen duwe sapi. Awake gedhe lan kulite ireng. Sapi kuwi kesangane senapati jenenge lembu pragola. .Senapati takon karo adipati, mara neng Mataran nganggo apa? Adipati jawab yen nunggang jaran lan mung butuhake wektu rong jam. Senapati kepengin ngijolke lembu pragola karo jarane Adipati. Adipati sakjane ora gelem ngijolke. Nanging, sing njaluk kuwi mas ipare, dadi dheweke gelem. Mulai kuwi, Adipati Wasis Jayakusuma entuk jengen Adipati Pragola I.
Ana prasaan aneh ing atine Adipati Pragola sawise nyerahna jarane. Adipati krasa yen senapati pengen ngomong. Akhire senapati ngomong yen putri boyongan saka Madiun Retno Dumilah dadi garwa prameswari. Krungu kabar kuwi Adipati Pragola kaget lan emosi. Nanging, dheweke kudu bisa nahan emosine lan narima kahanan sing dialami karo mbak yune. Pragola mung bisa dongo supaya mbak  yune sabar lan kuwat narima kahanan anyar kuwi. Adipati Pragola bali mulih wengi kuwi numpak lembu Pragola.
Subuh Adiapti wis neng kadipaten Pati. Dheweke langsung ing taman kaputren nemon Ki juru taman. Nanging, ora ana sapa-sapa. Adipati curiga lan mara ing Rara Suli. Kamare Rara Suli kancingan. Adipati nesu banget ngerti yen Rara Suli kuwi bojo simpenane Baron Sakeber. Kuciwa ngerti yen anak kembare Rara Suli, Danurwindo lan Sirwindo kuwi anake Baron. Adipati nganakake patemon punggawa kadipaten lan menehi ukuman mati karo Baron Sakeber.



Rabu, 08 April 2015

CERKAK "Ngarep Tablet Entuk Kapsul"

Rabu, April 08, 2015 4 Comments
Sukri katon ngembang kacang, mbesengut ing pojokan kelas. Dheweke lungguh dhewekan sinambi mandeng kanca-kancane kang lagi ngerumpi. Ngerumpi heboh amarga pamer gadget sing canggih-canggih. Sukri anyel amarga dheweke ora duwe tablet kaya kanca-kancane. Sukri isin dheweke gaptek alias gagap teknologi. Diajak ngomong kancane bab fitur-fitur ing tablet ora bisa mangsuli.

Dina iki ora njarag dheweke bali sekolah nemokake koran salembar ing pinggir dalan. Dijupuk lan diwaca turut dalan. Temune ing kana ana pariwara tablet. Kanthi gumregah dheweke mlayu banter supaya dang age-age cepet tekan omah. 

"Mak... Mak... Mak," bengokane Sukri bali saka sekolahan. Simboke kang krungu gugup sinambi mlayu marani anake.
"Kepriye le, ana apa?"
"Aku tukokna iki lho mak,,,iki,,,," Sukri ndudingi gambar ana ing suwekan koran lecek kang ditemok mau.
"Apa kuwi Kri?" Pitakone simboke njingglengi gambar mau.
"Halah mak, iku jenenge tablet." omongane Sukri karo nyelehake tas.
"Tablet kok ana gambare ta le. Tablet iku ndak ya sing obat kae?" pitakonane ibune rada gumun.
"Mak'e ki gak gaul. Ki gawanane cah nom-noman saiki mak. Aku tukokna pokoke."
"Pira leh le regane?"
"Sayuta paling mak."
"Hah!" Ibune Sukri kaget krungu omongane anake. "Sayuta iku ndak dhuwit blanjane simbokmu iku rong sasi le."
"Pokoke aku tukokno!" Sukri ngeyel banjur mlebu ing kamare karo paraupan mrengut ing rai.
Ibune Sukri isih lungguh kaget karo mandeng gambar tablet ing koran sing diselehake Sukri ing dhuwur meja.
"Kri, Sukri mbok ya njaluk iku sing regane murah-murah wae ta le, simbokem iki arep entuk dhuwit saka ngendi yen regane larange mangkana?" gresulaning ibune Sukri.
Ing njero kamar, Sukri ucul-ucul klambi karo mbatin, "Aku kudu tuku tablet iku. Masa kanca-kancaku padha gaul aku ndesa dhewe."
Noleh mangiwa ana celengan pitik abang kang saben dinane dileboni recehan ora ketang mung sewu rongewu. Celengan pitik ing pojokan meja belajar iku banjur dicedhaki lan dikocok-kocok. Dielus-elus lan diambungi. Pyar... Celengan pitik mau saiki wis pecah dibanting. "Ngapurane ya cur, aku blenjani janji." Sukri wis tau janji yen lancur celengan pitike mau bakal dipecah nalika dheweke munggah kelas 9. Ananging, saiki amarga nuruti hawa nepsu, celengan mau dipecah. Dhuwit recehan wiwit satus tumekan sepuluh ewu gumlethak ing jogan. Sukri banjur nglumpukake dhuwite. Diitung-itung kanthi tliti. Tumekane entuk dhuwit mung Rp 213.100,-.
"Alhamdulillah ya Allah isih entuk dhuwit semene. Ananging isih kurang. Entuk saka ngendi iki kurangane?" Sukri ngomong dhewe karo mandeng dhuwit satumpuk ing ngarepe.

***

Sore-sore, Sukri pamit karo simboke lunga ing omahe Rudi kancane. Sepedhane diolahi kaya digudag kirik, banter banget. Paraupane isih suntrut amarga kepinginane duwe tablet durung kelakon. Sukri arep njaluk panemu marang kanca pleke Rudi, kepriye carane supaya bisa ngganepi dhuwite kang isih kurang kanggo tuku tablet.
Sepedhane dijagrakake banjur dheweke setengah mlayu marani omahe Rudi, "Rud...Rud...iki aku Sukri!" bengokane Sukri. Rudi isih riyip-riyip metu nemoni karo nesu sithik-sithik, "Ana apa ta Kri? Bengok-bengok kaya pitik arep ngendhog."
"Wah sorry bro aku nganggu turuem. Ngene lho, aku ki kepingin curhat."
"Curhat apa leh, sajake kok wigati men?" semaure Rudi karo sinambi jigrang ing lincak.
"Aku pengin nyambut gawe ki."
"Weleh..." semaure Rudi rada kaget-kaget ngenyek.
"Tenan iki Rud. Aku iki pengin tuku tablet kaya nggonanmu kuwi. Dhuwitku iki lagi entuk Rp 213.100, Iki kira-kira kurangane kepiye?"
"Piye nek dhuwitem mbok depositna ing kang Parjo iku."
"Apa iku Rud?"
"Ngene, jarene dhuwit kang disimpen ing kang Parjo iku bisa manak. Umpama aku nyimpen dhuwit Rp 1000, mengko let rong minggu bisa manak dadi Rp 3000. Piye kepincut ora?"
"Wah.... Gathuk iku Rud. Mengko dhisik aku tak pamit. Aku meh mikir!"
Kaya entuk wahyu, Sukri ngolahi sepedhane karo sisu. Paraupan suntrut malih dadi eseman. Tekan omah, tanpa menga-mengo dheweke karo sisu langsung mlebu ing kamare. Ora ngerti yen neng kana ana simboke kang ngawasi. Simboke mau gumun ndeleng tumindak anak lanange sing ora wajar. Mau pamit lunga mrengut, saiki ngguya-ngguyu karo mlaku.

***

Ing njero kamar, dhuwit celengane mau dijupuk lan didekep. Banjur gemlethak ing dhuwur kasur sinambi nyawang awang-awang lan ngomong dhewe, "Hmmm,, yen dhuwitku Rp 200.000 iki dak wehake Kang Parjo, walah let rong minggu bakal dadi Rp 600.000 apa maneh yen dak jupuk 4 minggu, weleeeeeh akehe dhuwitku, sida tenana iki duwe tablet."
Kanthi madep mantep, Sukri age-age tangi saka lamunane. Mlaku ngoncok tanpa noleh lan pamit marang simboke. Dhuwite disaki lan ngolahi pit menyang omahe Kang Parjo. Turut dalan ing pikirane gur dhuwit kang manak dadi mberah. Lamunane wis tekan dheweke duwe tablet anyar. Tablet warna putih kang katon elegan disawang. Tablet mau dipamerake ing kanca-kancane sekelas. Sing biyen gaptek, saiki bareng tablete anyar, wis ora gaptek maneh. Wis isa melu-melu pamer lan nyambung yen dijak rembugan bab-bab teknologi jaman saiki.
Lamunane buyar nalika Sukri sadar yen dheweke kelantur kira-kira sekilo, "Hehe...Hoya saking senengku arep entuk tablet dadi sedeng pikirku, nganti kelantur." omongane Sukri ngguyu awake dhewe.
Sepedhane dibalikake banjur nutukake lakune menyang omahe Kang Parjo. Tekan omahe Kang Parjo, kahanane rada sepi. Gur ana wong loro. Manawa uga nitipake dhuwtie. Kira-kira 10 menit olehe ngantri.
"Mangga Kri, ayo mlebua." Kang Parjo nyeluk Sukri
"Nggih Kang."
"Ana apa? Apa sing bisa tak rewangi?"
"Hmmm... Ngene Kang, aku arep titip dhuwit, tapi sithik gur Rp 200.000 ewu."
"Ora masalah. Rp 200.000 ewu lak yo padha ae dhuwit ta? Ora godhong. Arep mbok titipake pirang Minggu? Yen seminggu gur manak 100%, rong Minggu 200%, lan sapiturute. Piye?"
"Daktitipake sesasi ae Kang."
"Oke... Mengko dhisik tak gawekake oret-oretan kanggo bukti." Kang Parjo nulis ing nota kanggo bukti transaksi karo Sukri.
"Iki buktine. Mrenea sesasi maneh. Tak jamin ora nyesel. Praktekku iku wis terbukti. Wis misuwur seantero desa Bumi Raya iki."
"Nggih Kang aku percaya."
***

Sesasi wis lumaku. Esuk iki, kaya padatane Sukri tangi banjur sarapan lan mangkat sekolah. Ananging, Sukri nganggep yen dina iki lakune rada suwe. Dheweke kepingin dang age-age jam 1 awan. Nalika bel bali sekolah muni, dheweke mlayu saka kelas langsung menyang parkiran. Kanca-kancane ditinggal. Sukri cepet-cepet kepingin tekan omahe Kang Parjo.

Tekan omahe Kang Parjo, kahanan sepi. Lawang kancingan, jendela tutupan, larahan pating kececer kaya wis ditinggal suwe. Atine Sukri rada ora kepenak. Dheweke nolah-noleh kiwa tengen sepi. Bengak-bengok ya ora ana sing nyauri. Ndilalahe ana wong lewat. Sukri marani wong liwat mau. "Kang, sampeyan ngerti geneya omah iki tutupan?" pitakonane Sukri
"Lho, awakmu ora krungu ta le, Parjo kae diciduk polisi seminggu wingi."
"Geneya Kang?"
"Amarga nipu atusan yuta."
Krungu kabar kaya ngono, dengkule Sukri lemes. Dheweke langsung ndhoprok ing lemah. Nangis bengok-bengok. Dhuwite ilang. Ngimpine tuku tablet wis sirna. Saiki sirahe ngelu. Arep luru neng ngendi dhuwite. Ngarep tuku tablet ben isa nggaya, malah entuk kapsul, tamba ngelu sirahe kang bar kelangan dhuwit lan ngimpi.






PENERBITAN JURNAL GRATIS OLEH FANPAGE "GURU MENULIS"

Rabu, April 08, 2015 0 Comments
Berita ini saya dapat tak sengaja dari group facebook LPMP Jawa Tengah. Dalam group tersebut ada sosok inspiratif sekali dan menginspirasi tiap langkah saya agar tak bosan untuk belajar menulis. Beliau adalah bapak Johan Wahyudi.

Dalam fanpage yang beliau kelola yaitu "Guru Menulis", beliau menawarkan penerbitan jurnal gratis. Jurnal tidak dikenakan biaya kecuali jika kita berminat membeli jurnal tersebut. Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut.
1. Artikel berupa hasil penelitian atau hasil kajian teoretis di bidang pendidikan.
2. Panjang artikel 10 – 15 halaman, diketik dengan huruf Times New Roman 12, jarak antarbaris 1,5 spasi, dan kertas A4.
3. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia. Judul artikel maksimal 12 kata yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Alamat lembaga tempat peneliti melakukan penelitian dituliskan di bawah judul artikel.
4. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia sepanjang maksimal 3 paragraf (250 kata), singkat dan jelas serta disertai minimal tiga kata kunci yang sesuai dengan artikel.
5. Sistematika penulisan artikel, yaitu:
a. Artikel hasil penelitian memuat unsur-unsur sebagai berikut:
1). Judul
2). Nama penulis dan Lembaga asal
3). Abstrak disertai kata-kata kunci
4). Pendahuluan (memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan teori yang digunakan sebagai rujukan penelitian)
5). Metode Penelitian
6). Pembahasan
7). Simpulan dan Saran
8). Ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu penelitian
9). Daftar rujukan (hanya berisi kepustakaan yang dirujuk dalam
uraian)
b. Artikel yang berupa hasil kajian teoritis di bidang pendidikan memuat unsur-unsur sebagai berikut:
1). Judul
2). Nama penulis dan Lembaga asal
3). Abstrak disertai kata-kata kunci
4). Subjudul-subjudul (sesuai dengan kebutuhan)
5). Pendahuluan
6). Metode
7). Pembahasan
8). Simpulan dan Saran
9). Daftar rujukan (hanya berisi kepustakaan yang dirujuk dalam
uraian)
6. Naskah dilengkapi dengan scan surat pernyataan keaslian naskah yang ditandatangani di atas materei.
7. Naskah dikirim ke email: ilmiahjurnal2015@gmail.com. Insya Allah, jurnal akan terbit 2 x tahun (setiap semester).
8. Semua naskah akan diseleksi untuk ditentukan kelayakannya. Bagi naskah terpilih, penulis akan diberi tahu melalui email atau SMS.

Demikian info terbaru. Semoga bermanfaat bagi para guru Indonesia yang ingin mengembangkan karier.

Senin, 06 April 2015

GEGURITAN "GURU DALAN URIPKU"

Senin, April 06, 2015 0 Comments
Ora ngira, ora ngipi
Gusti nggawe lakuku saiki
Dadi abdining bumi pertiwi
Nggawe landhep pikiring para siwining negri

Kudu bisa digugu lan ditiru
Digugu pocapanku
Ditiru tumindaku
Supaya ora nggawe nacad jeneng guru

Nadyan kala-kala abang kuping iki
Merga tumindaking siwi
Daktampa kanthi lilaning ati

Aja nganti sepi ing kawruh
Aja pisan-pisan pikire landhep dengkul
Cancut taliwanda
Adus kringet aku lila
Adol swara lan ngelmu kanggo majuning negara

Cluwak, 6 April 2015

Rabu, 01 April 2015

BALI

Rabu, April 01, 2015 0 Comments
Terhitung tanggal 27-31 Maret 2015 kemarin, SMP N 1 Cluwak mengadakan study tour ke Bali. Study tour diikuti oleh siswa kelas VIII SMP N 1 Cluwak. Di dampingi oleh 13 guru dan 1 komite sekolah. Perjalanan ke Bali diawali dengan kumpul di depan Harpindo Jaya Tayu. Di sana, pendamping guru mengondisikan siswa agar masuk ke dalam bis yang sudah dibagikan.

Perjalanan dimulai pukul 08.10 WIB. Hari pertama dihiasi dengan mabuk perjalanan oleh siswa. Bis 5 yang saya dampingi ada 5 anak yang mabuk. Setelah itu transit di Tuban dilanjutkan sholat Jumat. Kemudian perjalanan dilanjutkan. Kurang lebih pukul 12 malam rombongan sampai di pelabuhan Ketapang Jawa Timur. Rombongan menyebrang ke Bali kira-kira pukul 02.00 WIB dan sampai sekitar pukul 04.30 WITA. Rombongan kemudian transit di Soka Indah untuk mandi dan sarapan. Perjalanan dilanjutkan ke Tanah Lot, Tanjung Benoa, tempat oleh-oleh "Krisna", Pantai Kuta, dan diakhiri dengan pergi istirahat di hotel "Made".

Hari kedua diawali dengan sarapan. Rombongan berangkat dari hotel pukul 08.00 WITA untuk melihat pertunjungan tari Barong. Kemudian dilanjutkan ke tempat oleh-oleh Cening Bagus, Pantai Pandawa, pasar Sukawati, dan ke Garuda Wisnu Kencana.

Hari terakhir di Bali diawali dengan berbelanja kaos Joger dan dilanjutkan ke Bedugul. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke pelabuhan Gili Manuk. Rombongan menyebrang ke Jawa sekitar pukul 16.30 WITA. Pukul 17.30 WIB rombongan sampai di pelabuhan Ketapang. Rombongan melanjutkan perjalanan pulang ke rumah yaitu SMP N 1 Cluwak. Rombongan tiba ditempat tujuan sekitar pukul 07.00 WIB.